www.pinterest.com

Gimbap adalah salah satu makanan korea yang terdiri dari nasi yang dibungkus dengan rumput laut (nori). Gimbap populer sebagai makanan yang dibawa piknik/hiking atau aktivitas lain di luar ruangan. (Wikipedia)

Nah, kali ini saya akan membagikan resep sederhana cara membuat gimbap ala anak kost-an. Dimana yang namanya anak kost semuanya serba terbatas. Jadilah resep ini resep sederhana. Meskipun dengan resep sederhana, dan ini pertama kalinya saya membuat masakan Korea, dibantu dengan teman saya, akan tetapi gimbap yang dihasilkan tidak kalah enak dari gimbap-gimbap yang dijual di resto korea.

Langsung saja bahan dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat gimbap sederhana ini.

Bahan:

-Nasi

-Telur

-Sayuran (sawi, wortel, dan timun)

-Garam

-Minyak Goreng

-Nori

Alat yang dibutuhkan hanyalah alat untuk menggulung gimbap (saya hanya menggunakan plastik untuk menggulung :D). Selebihnya adalah standar  alat-alat dapur.

Cara membuat:

1. Cuci bersih sayuran (sawi, wortel, dan timun), kemudian potong-potong. Untuk wortel potong tipis-tipis memanjang membentuk stik, begitupun juga dengan timun namun agak tebal. Potongan tersebut akan memudahkan dalam menggulang gimbap nantinya.
2. Tumis sawi dan wortel masing-masing dengan bawang putih yang sudah dimemarkan. Gunakan sedikit minyak dan beri garam secukupnya. Timun tidak perlu ditumis agar memberikan kesan segar pada gimbap nantinya.
3. Goreng telur tanpa campuran garam (sesuai keinginan). Potong telur dengan cara menggulungnya agar tidak kesulitan.
4. Kemudian siapkan nasi yang sudah matang. Campur nasi dengan garam dan sedikit penyedap makanan. Siapkan nori dan letakkan nori diatas plastik sebagai alat untuk menggulung gimbap.
5. Lalu taruh nasi yang sudah diberi seasoning tadi keatas nori dan ratakan. Sisakan ujung bagian nori sebagai penutup gulungan nanti.
6. Selanjutnya taruh sawi, wortel, timun , dan telur di atas nasi. Letakkan secara memanjang.

http://lifestyle.dreamers.id/article/3391/resep-mudah-buat-kimbap-ala-korea

7. Kemudian gulung nori dan potong sesuai selera. Saat menggulung dan memotong usahakan secara perlahan dan hati-hati karena jika akan merusak bentuk dari gimbap nantinya.

8. Gimbap siap disajikan.

My current favorite song lyrics

Lee Hi – Breathe

Breathe in deeply
Until both sides of your chest get numb,
Exhale more,
Until they start to hurt a little
Until you feel like
There’s nothing left inside of you

It’s okay if your breath gets short
No one is blaming you
You can make mistakes from time to time
Everyone else does too
If I tell you it’s alright
I know that it’s only words

When someone sighs
How can I understand
Such deep breaths your sigh
Even though I won’t be able to understand its depth, that’s okay
I will embrace you

It’s okay if your breath gets short
No one is blaming you
You can make mistakes from time to time
Everyone else does too
If I tell you it’s alright
I know that it’s only words

When someone sighs
How can I understand
Such deep breath your sigh
Even though I won’t be able to understand its depth, that’s okay
I will embrace you

Even though your sigh may seem cheerless to others
I know that
Your day was so difficult that it was hard for you to let out even a small sigh
Don’t think about anything else
Breathe in deeply and exhale just as you are

When someone sighs
How can I understand
Such deep breaths
Your sigh
Even though I won’t be able to understand its depth, that’s okay
I will embrace you

Thank you so much for your hard work

I have been living in Yogyakarta (just call it Jogja) for about five years and I love it all about Jogja. Everything is just awesome! The people, the foods, the city, the tourism spot, etc. The native Jogja people is so friendly. I like to hear them speak in their local language (even though I can’t even understand it) and the jokes. I don’t know why but every time they joked (maybe because they used Javanese, so it rare in my ear), it makes me laugh. 😀

The foods also tasty. The first time I came to Jogja I don’t like the foods because it tastes sweet (I prefer spicy than sweet). But after several months in Jogja, I started to like the foods, which is sweet food because of my college friend. Her name is Anita. She is Javanese and every time we went to eat, she always took me to eat Jogja’s food that is gudeg. Unfortunately gudeg tastes so good, meskipun masih kemanisan buat saya. Pokoknya enaak, saya sukaa. Sekarang kalau bingung mau makan apa pasti nyarinya gudeg haha. Apalagi kalau gudeg-gudeg yang lesehan pinggir jalan. Sensasi makan gudeg di pinggir jalan sambil ngeliatin kendaraan berlalu lalang apalagi sama orang kesayangan. WOW!

Other than the foods and the people, the city and tourism spot is my favorite. Every corner of the city have a uniqueness. Street lamps, pedicab, the old buildings, palace, so many attractive place including 0 kilometer and Malioboro. Malioboro is one of street name in Jogja and along that street is a shopping center that sell souvenirs related to Jogja. I love to walk along that street. The atmosphere is “Jogja banget”.

(to be continued)